Homemade telur asin ini sudah aku buat kurang lebih sebulan yang lalu. Tapi setelah melalui proses perendaman yang agak lama tersebut, telur asin ini sudah aku tiriskan, kemudian di rebus dan hingga hari ini masih awet aku simpan dalam lemari es. Membuat telur asin dengan cara seperti ini ternyata lebih praktis dan steril, menurutku. Telur yang aku gunakan adalah telur ayam yang berukuran besar dan tentu saja telur ayam segar. Dan ditempatku, biasanya telur ayam segar semacam ini bisa pesan pada para petani yang sekaligus peternak ayam.
Proses pembuatannya hampir sama dengan membuat telur asin bebek, yaitu telur ayam segar dicuci sambil diamplas. Tapi aku nggak pake amplas, cuma kugunakan bagian kasar spons yang masih baru dan belum terkontaminasi dengan sabun atau deterjen apapun. Penjabaran selanjutnya bisa simak dibawah ini..
Proses pembuatannya hampir sama dengan membuat telur asin bebek, yaitu telur ayam segar dicuci sambil diamplas. Tapi aku nggak pake amplas, cuma kugunakan bagian kasar spons yang masih baru dan belum terkontaminasi dengan sabun atau deterjen apapun. Penjabaran selanjutnya bisa simak dibawah ini..
Bahan :
- 10 hingga 15 butir telur ayam segar
- 800 gr garam
- 1, 1/4 liter air mineral, bisa juga air kran yang bersih dan bening
Cara Pembuatan :
1. Seperti nampak pada deretan foto diatas. Cuci satu persatu telur ayam sambil gosok perlahan pada bagian permukaan kulitnya dengan menggunakan sisi kasar spons pencuci alat dapur. Maksudnya, supaya pori2 kulit telur ayam agak sedikit terbuka.
2. Kemudian keringkan telur ayam satu persatu dengan menggunakan serbet bersih. Letakkan perlahan telur ayam yang telah bersih dan kering dalam wadah, atau topless secukupnya.
3. Sementara itu rebus air hingga agak mendidih, kemudian tuangkan garam. Aduk perlahan hingga seluruh garam larut. Matikan api. Biarkan air larutan garam agak dingin.
4. Tuangkan dengan cara sangat perlahan larutan air garam dalam wadah atau topless yang sudah terisi telur ayam. Perhatikan telur ayam harus kesemuanya terendam air garam.
5. Tutup wadah atau topless tersebut dan simpan dalam ruangan sejuk, hingga kurang lebih 3 minggu, lebih lama akan lebih baik.
Setelah melewati batas waktu yang sudah ditentukan, telur asin bisa direbus kapan saja apabila akan dihidangkan. Atau bisa direbus sesuai selera banyaknya telur yang diinginkan, kemudian simpan dalam lemari es. Apabila suka yang lebih asin, garam bisa ditambahkan dan perendaman bisa diperpanjang waktunya. Kata beberapa nara sumber, telur yang makin asin akan makin awet. Begitu juga sebaliknya, buat yang kurang suka rasa asin, durasi garam bisa dikurangi, dengan tidak mengurangi jarak waktu perendaman.
Dan untuk menghasilkan telur asin yang berminyak, gunakan waktu jangka panjang pada saat merebus telur, kurleb satu jam setengah. Dan pada saat merebus telur asin, biasanya air rebusan agak berbusa, hal itu muncul karna kandungan garam yang ada pada telur. Bisa dibuang air berbusa tersebut dan diganti lagi dengan air baru, hal itu tidak akan mengurangi rasa pada telur asin. Terus terang justru aku lebih menyukai telur asin yang tidak terlalu berminyak..